Lampung 29 Maret 2021 – Saburainews.id, Tabik pun nabik tabik, tabik di kuti khumpok. Bupantun pai cutik, kilu mahap jama sai batin tuha khaja. Sikin dua haga numpang cawa. Cawa pun

Beberapa tahun terakhir ini budaya Lampung sudah mulai terkikis oleh peradaban dunia yang semakin lama semakin mengacu pada dunia modern dan teknologi, remaja juga kawula muda sudah ada lifestyle masing-masing.

Namun ada juga orang-orang yang perduli tentang budaya Lampung, mereka adalah pekerja seni yang melestarikan tradisi budaya nenek moyang, Bung Tam banyak orang menyapanya dengan panggilan itu. Beliau salah satu penggiat Tapis dan Batik Sebagi selalu memperkenalkan tentang Tapis adalah salah satu ikon kain khas asal Lampung.

Pria dengan nama lengkap Dr. Rustam Effendi, SE., M.Si., Akt., CA., CMA yang saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tulang Bawang, beliau sangat fokus untuk melestarikan Tapis ke khalayak umum baik itu masyarakat Lampung maupun masyarakat yang berada di luar Lampung.

Menurutnya, Tapis Lampung yang beliau ketahui dari Tapis Inuh berumur 400 – 500 tahun, Tapis Surat tahun pembuatan 1915 sampai Tapis Jung Sarat/ Dewo Sane tahun 1927 dan masih banyak lagi Tapis yang belum dibedah. Bung Tam memberikan edukasi berupa sejarah kain Tapis agar khalayak tau Tapis tersebut berasal dari daerah mana baik dalam segi kegunaan serta untuk acara adat.

Di era yang serba modern ini dan perkembangan teknologi yang begitu cepat, tetap tidak boleh menghilangkan darimana kita berasal bawa budaya ke dalam diri kita masing-masing, jangan perlu malu dan tidak usah ragu menentukan pilihan ketika kapal harus berlabuh juga tahu kapan bersandar karena kita adalah nahkoda ujarnya.

Saat ini Bung Tam mempromosikan Tapis Lampung melalui akun YouTube nya yang bernama Bung Tam channel. Harapan beliau supaya kelak anak muda dapat memahami value atau nilai dari sejarah Tapis kain khas tradisional asal daerah Lampung. Tabik Pun

Penulis (john)