Bapak Presiden Jokowi yang kami cintai,
Jangan melupakan sejarah,
Pesan abadi dari Nabi Besar Muhammad SAW,
Belajarlah kamu semua, mengajarlah kamu semua, hormatilah guru guru mu, serta berlaku baiklah terhadap orang yang mengajarkanmu ( diriwayatkan Imam Thabrani)
Dalam hadist lainnya,
Sesungguhnya keutamaan orang berilmu atas ahli ibadah bagaikan keutamaan bulan purnama atas seluruh bintang bintang, sesungguhnya ulama itu adalah pewaris para nabi, Para nabi tidaklah mewariskan dirham dan Dinar, Akan tetapi mereka mewarisi ilmu, Maka barang siapa yang mengambilnya sungguh dia telah mengambil keberuntungan yang besar (diriwayatkan Imam Abu Daud)

Bapak pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara berfalsafah,
Ing ngarsa sing tulada
Ing madya Mangun karsa
Tut Wuri Handayani,
Falsafah Pendidikan yang dikemas cantik dan diimplementasikan sempurna dalam 3 sentra pendidikan (keluarga, sekolah & masyarakat),
Menghantarkan kualitas pendidikan Finlandia sebagai barometer dunia,
Lee Kuan Yew
Presiden yang berhasil mengubah Singapura sebagai Negeri Limbah Kemelaratan dan Degradasi menjadi negara Industri Modern,
Keajaiban Ekonomi menghantarkan Singapura menjadi Pusat Keuangan Global,
Kesadaran Lee bahwa Singapura ‘tidak memiliki apa-apa’,
Menginspirasi Lee bahwa satu-satunya cara adalah membangun manusia dengan menciptakan pendidikan berkualitas,
Kaisar Hirohito terpaku menyaksikan Jepang Luluh Lantak akibat bom Hiroshima dan Nagasaki,
Pertanyaan pertama yang terlontar dari Sang Kaisar pada para Jenderalnya adalah,
“Berapa jumlah guru yang masih tersisa”
Kita telah jatuh karena kita tidak belajar. Kalau kita semua tidak bisa belajar, bagaimana kita akan mengejar mereka?
Maka kumpulkan semua guru yang tersisa. Karena sekarang kepada mereka kita akan bertumpu, bukan kepada kekuatan pasukan
Tidak sia-sia usaha Jepang membangun peradaban baru dengan bertumpu pada kekuatan guru,
Jepang pulih kembali menjadi negara adidaya,
Sejarah dunia pun mencatat dengan tinta emas,
Kebesaran Sang Proklamator Kemerdekaan Indonesia Soekarno,
Dalam pidatonya Bung Karno menyampaikan dengan lantang,
Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan ku cabut Semeru dari akarnya, dan beri aku 10 pemuda niscaya akan ku guncangkan dunia

75 tahun silam,
Bung Karno bertekad membangun peradaban baru NKRI dengan pendidikan,
Tapi kini,,
Ada apa dengan negeri ini,
Kualitas SDM Indonesia terjun bebas,
Kemerosotan adab dan moral hampir di semua lini kehidupan berbangsa dan bernegara
Apa yang salah dengan dunia pendidikan negeri ini,

Bapak presiden yang kami banggakan,
Kami guru dan tenaga kependidikan honorer negeri ini,,
Siap bertarung memerangi kemerosotan SDM negeri ini,
Sudah saatnya negara mendukung kami untuk memenangkan perang peradaban ini,
Meski hingga hari ini,
Negara tidak pernah hadir untuk kami honorer,
Meski negara tidak adil dan tidak berkeadilan kepada kami honorer,
Meski negara tidak mampu mengangkat harkat martabat kemanusiaan kami honorer,
Meski negara tidak kunjung mensejahterakan dengan adil dan beradab kami honorer,

Kami,, guru dan tenaga kependidikan honorer negeri,,
Bertekad sekuat daya upaya,, penuh totalitas dan loyalitas, dengan dedikasi yang tinggi,
Bertekad membangun peradaban yang unggul dan maju demi bangsa ini,,
Meski kami minoritas di negeri sendiri,
Semangat Bung Karno dan 10 pemudanya,,
Akan selalu membakar bara api petarung dalam jiwa kami,,

Bapak presiden Jokowi yang pasti punya hati nurani,,
Lihatlah dengan hati nurani,
Di haribaan pertiwi, Bapak proklamator NKRI sedang tersenyum bangga pada kami,
Guru dan tenaga kependidikan honorer yang konsisten pada komitmen untuk mencerdaskan kehidupan bangsa ini,,

Akhir kata dari kami,
Kami tidak akan pernah bertanya lagi,,
Apa yang bisa negara ini berikan pada kami,,
Tapi kami bertekad mempersembahkan jiwa raga kami,
Untuk terus berperang MELAWAN VOC Pendidikan di negeri tercinta ini

Salam KEPPRES PNS dari anak negeri

Batam, 18 Maret 2021

Miss Defy
Aktivis GTKHNK35+ Indonesia