BANDAR LAMPUNG, DPD Partai Demokrat Lampung dirundung banyak masalah yakni Muscab ulang 2 DPC, gugatan hasil Muscab, penipuan, hingga mundurnya sejumlah kader potensial.

Diketahui, Pasca-Muscab Serentak DPC Partai Demokrat (PD) Lampung (20/3/2022), sisakan masalah yang belum selesai hingga kini, yakni dua muscab harus diulang.

Ada dua muscab DPC yang harus diulang, yakni DPC PD Lampung Timur dan Pringsewu. Kasus dugaan “penipuan” uang pendaftaran pencalonan juga masih bergulir di Polresta Bandarlampung.

Anton Setya Putra dari DPC Lampung Timur yang melaporkan Panitia Muscab DPC PD Lampung 2022 ke Polda Lampung, Selasa (22/3/2022). Namun, sesuai lokasi peristiwa, laporan kasus ini ditangani Polresta Bandarlampung.

Saat ini, laporannya masih tahap pemeriksaan. Menurut Anton, polisi sudah memeriksa Syafitri Novianti, wakil bendahara Panitia Muscab. Dia yang menerima uang pendaftran calon ketua PAC kabupaten/kota senilai Rp25 juta per calon.

Namun, saat hari H, Anton yang membawa 20 PAC yang mendukungnya tak dipangil panitia, “Saya dan para pengurus PAC dibiarkan hingga seleksi pencalonan selesai tengah malam,” katanya.

Anton dan PAC yang mendukungnya tak terima. Uang pendaftaran tersebut untuk verifikasi atas pencalonan. Namun, dia tak diverifikasi panitia walau sudah memenuhi semua syarat pencalonan. Anton merasa tertipu.

Nerozely Kunang juga mengatakan, gugatan enam DPC masih dalam proses. Nero merupakan salah satu dari enam calon sah ketua DPC PD Lampung yang menggugat pengurus DPD dan panitia Muscab.

Mereka adalah Mega dari Kabupaten Lampung Utara, Anton Setya Putra dari Lampung Timur, Toni Sastra Jaya dari Lampung Tengah, Mukhtar dari Mesuji, Mustafa Endi Hasibuan dari Lampung Selatan, dan Nerozely Kunang dari Kota

Selain ketiga masalah tersebut, kader senior dan potensial juga satu per satu mengundur diri. Terakhir, Sabtu (18/6/2022). Lulun Larasati, wakil bendahara DPC dan Ketua AMPD (Angkatan Muda Penggerak Demokrat) Lulun Larasati.

Sebelumnya, senior kader PD Lampung mundur dari partai. Ahmad Handoko yang selama 10 tahunan menjadi pendekar hukumnya DPD PD Lampung. Dia resmi mengirim surat pengunduran, Jumat (10/6/2022).

Masih banyak lagi kader partai ini yang satu per satu mundur. Mereka umumnya memilih pindah partai. Lulun rencana ke Partai Bulan Bintang (PBB) sedangkan Handoko sudah pindah ke Partai Amanat Nasional (PAN). ( bust)