Lampung barat – Dua pekon di Lampung Barat (Lambar), yakni Pekon Pura Jaya Kecamatan Kebun Tebu dan Pekon Kenali Kecamatan Belalau diharapkan bakal jadi percontohan di Bumi Beguai Jejama itu.

Dua pekon tersebut kini tengah mengikuti program Pemajuan Kebudayaan Desa Tahun 2021 bersama 357 desa lainnya se-Indonesia yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jakarta.

Demikian dikatakan Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan pada dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lambar Riyadi Andryanto, mewakili Kadisdikbud Lambar Bulki, saat dihubungi melalui sambungan seluler, Kamis (3/6/2021).

Menurutnya, program perdana berupa pemajuan kebudayaan desa yang diadakan oleh Dirjen Kemendikbud R.I tersebut merupakan platform kerja bersama untuk membangun desa mandiri melalui peningkatan ketahanan budaya dan kontribusi budaya desa di tengah era distrubsi.

“Iya, saat ini saya sedang berada di Dirjen Kemendikbud R.I mendampingi dan membersamai pekon Kenali dan Purajaya dalam pembekalan teknis Lokakarya Daya Desa Pemajuan kebudayaan Desa,” jelasnya.

Riyadi pun menegaskan, bahwasanya program tersebut melibatkan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).

Terkait sasaran menurut Riyadi, ialah masyarakat desa (komunitas) sebagai subjek dari pemajuan kebudayaan desa dan perangkat desa yang bertujuan untuk mendukung proses dan mewujudkan inisiatif pemajuan kebudayaan melalui pemberdayaan masyarakat desa.

“Inisiatif pemajuan kebudayaan tersebut diharapkan dapat tertuang melalui Dokumen Pemajuan Kebudayaan Desa (DPKD) yang kemudian menjadi landasan dalam menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa),” tambahnya.

Perihal hanya pekon Pura Jaya dan Kenali yang berhak mengikuti kegiatan tersebut dari pada pekon lainnya menurut Riyadi, ialah mempunyai kriteria yang ditetapkan seperti diantaranya desa yang berada di sekitar kawasan cagar budaya nasional atau memiliki warisan budaya tak benda (WBTB).

“Kalo pekon kenali kan ada rumah pesagi, yang secara arsitektur dan pembuatannya itu masuk kategori WBTB, sedangkan di Pura Jaya ada situs zaman batu atau megalitikum,” jelasnya.

Sementara itu kata Riadi, partisipasi dan keikutsertaan pekon Pura Jaya dan Kenali dalam gelaran tersebut sebagai harapan akan percontohan bagi desa khususnya di Lambar.

“Bicara target, tentunya sebagai percontohan, bahwasanya kebudayaan sebagai salah satu unsur pengembangan pemerintahan desa kelak,” tutupnya.