Pesawaran, 5 Juli 2025 — Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Berkah Harapan bekerja sama dengan Global Village Foundation (GVF) Australia menggelar kegiatan assessment bagi calon penerima bantuan kursi roda khusus penyandang cerebral palsy di Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung.
Kegiatan ini merupakan langkah awal untuk menyalurkan bantuan kursi roda adaptif kepada anak-anak penyandang disabilitas yang membutuhkan, khususnya penderita cerebral palsy yang mengalami keterbatasan mobilitas. Bantuan ini diinisiasi sebagai bentuk nyata kepedulian lintas sektor: pemerintah, lembaga sosial, dan organisasi non-pemerintah (NGO) terhadap para penyandang disabilitas di Indonesia.
Dalam pernyataannya, Amri Wibowo selaku ketua dari LKS Berkah Harapan menegaskan bahwa bantuan ini 100% gratis dan tidak dipungut biaya sepeser pun oleh pihak manapun.
“Kami ingin menegaskan bahwa kursi roda yang diberikan melalui program ini adalah bantuan murni. Tidak ada pungutan biaya dalam bentuk apapun kepada penerima. Ini adalah bukti bahwa negara hadir dan sayang kepada penyandang disabilitas, khususnya di Provinsi Lampung,” tegas Amri.
Proses assessment dilakukan secara langsung oleh tim ahli yang bekerja sama dengan GVF Australia untuk memastikan bahwa setiap bantuan kursi roda yang diberikan sesuai dengan kondisi fisik dan kebutuhan spesifik masing-masing penerima.
Dinas Sosial Provinsi Lampung juga berperan aktif dalam mendukung dan mengupayakan agar program bantuan ini dapat berlanjut dan menjangkau lebih banyak penerima manfaat di wilayah kerja Provinsi Lampung secara berkelanjutan. Dengan adanya sinergi antara pemerintah daerah, lembaga sosial, dan mitra internasional, diharapkan layanan bagi penyandang disabilitas semakin inklusif dan merata.
Salah satu calon penerima bantuan, Dakun, menyampaikan rasa haru dan syukurnya atas program ini.
“Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada LKS Berkah Harapan dan semua pihak yang terlibat. Bantuan ini sangat berarti bagi kami dan akan sangat membantu dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Dakun.
Program ini tidak hanya memberikan alat bantu fisik, tetapi juga menjadi simbol harapan dan kepedulian, sekaligus mendorong terciptanya masyarakat yang lebih peduli, setara, dan ramah disabilitas.
Be the first to write a comment.