SABURAINEWS.ID, LAMPUNG TENGAH – Kurang afdhol kiranya dalam keluarga besar lapisan masyarakat Kabupaten Lampung Tengah Propinsi Lampung, terlebih dalam dunia Gerakan Pramuka dan jamiyyah perkumpulan Nahdlatul Ulama Kabupaten Lampung Tengah belum menceritakan sosok laki – laki kelahiran dari Banyuwangi yang telah lama menetap di Kabupaten Lampung Tengah, beliau adalah Drs. H. A. Jailani, MS.
Drs. H. A. Jailani, MS menuangkan perjalanan kisah pribadinya sejak awal dari Banyuwangi hingga masa pensiun pengabdiannya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungan Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah dalam bentuk buku ini yang berjudul “Auto Biografi / Riwayat Hidup A. Jailani, MS”.
Buku yang diterbitkan oleh Laduny Alifatama, Kota Metro ini menguraikan sebanyak 105 halaman, narasi deskriptif kisah perjalanan Drs. H. A. Jailani, MS.
A. Jailani lahir pada Sabtu Pon, 6 April 1960 di Desa Tegal Dlimo, Kecamatan Dam Dlimo, Kabupaten Banyuwangi, Propinsi Jawa Timur. Ibunya bernama Siti Rofiah dan Bapaknya bernama Mad Sari. A. Jailani adalah anak ke 2. Ibu Siti Rofiah dan Bapak Mad Sari mempunyai tujuh (7) anak, yakni; Muntamah, A. Jailani, Paniti, Siti Rodiyah, A. Sukri Ghozali, Samsudin, dan Son Haji.
A. Jailani muda seperti hal anak desa lainnya, mengikuti proses pendidikan dilingkungan ia tinggal dengan ekonomi yang pas-pasan ketika itu. Jika pagi waktu sekolah di Madrasah Ibitidaiyah Desa Tegal Dlimo dan ketika sore hingga malam mengaji di Musholla pamannya sendiri, Pak Lek Mad / Paman Mad.
Selain belajar mengaji di musholla A. Jailani muda belajar mengaji dirumah pak Sampuri. Beliau adalah salah satu guru dan orang yang sangat berjasa dalam perjalanan hidupnya semasa anak – anak, karena berkat beliaulah A. Jailani muda mulai bisa menulis Arab dan membaca kitab kecil (Fiqih, Akhlaq, Tauhid), halaman 4.
Dalam rangka untuk memperkuat ketahanan ekonomi keluarga, Ibu Siti Rofiah dan Bapak Mad Sari pada awal tahun 1972 hijrah ke pulau Sumatera yakni ke Propinsi Lampung dengan tujuan Sumber Sari, Teluk Dalem, Labuhan Maringgai, Lampung Tengah (sekarang Lampung Timur).
Setelah menginjakkan di tanah Lampung Tengah, A. Jailani muda melanjutkan pendidikannya di Madrasah Ibitidaiyah Sabilil Huda Sumber Sari, Labuhan Maringgai dengan Kepala Sekolah waktu itu, Imam Muqodir. Sejak di Madrasah Ibitidaiyah Sabilil Huda Sumber Sari, Labuhan Maringgai sosok A. Jailani muda mulai teridentifikasi benih – benih prestasinya muncul, ia meriah juara dalam lomba cerdas cermat.
Setelah lulus dari Madrasah Ibitidaiyah Sabilil Huda Sumber Sari, Labuhan Maringgai, A. Jailani muda selanjutnya mondok di Pondok Pesantren Darussalamah Braja Dewa, Way Jepara yang di asuh oleh KH. Ahmad Shodiq. Namun, karena keadaan ekonomi keluarga waktu itu yang kurang mampu, Bapak Mad Sari belum mampu bayar bangunan atau gotaan, maka A. Jailani muda pulang kerumah, mondok di Pondok Pesantren Darussalamah Braja Dewa, Way Jepara hanya 4 (empat) bulan.
Dengan sehari – sehari membantu orang tua, bekerja buruh antar tempe, buruh cangkul, penggali bibit cengkeh, menjual kayu bakar, dan lain – lain, A. Jailani muda tetap melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya yakni PGA 4 tahun atau setara SMP di Sadar Sriwijaya hingga lulus. Setelah lulus dari PGA 4 tahun A. Jailani muda ia merantau ke kebun kopi di Air Naningan Talang Padang Lampung Selatan (sekarang Tanggamus), ia pergi merantau untuk persiapan modal bekal masuk ke PGAN Metro.
Hampir sempat dibatalkan oleh orang tuanya, Mad Sari, akhirnya A. Jailani muda terus melanjutkan jenjang pendidikannya PGAN Metro, tahun 1980. Mulai sejak di Metro, karakter, psikologi, mental, jiwa, keuletan, dan lain – lain A. Jailani muda terbentuk. Bukan hanya sekedar menuntut ilmu di PGAN Metro, disela –sela hari kosong atau waktu longgar ia juga menjadi takmir mushollah, guru ngaji, guru privat, mengemudi becak, dan lain-lain. Proses kehidupan semua itu dijalaninya dengan ikhlas untuk menambah kebutuhan biaya hidup sehari – hari. Pada tahun 1982 A. Jailani muda lulus dari PGAN Metro dan sudah mulai mengajar di MTsN Filllial Metro, halaman 27.
Atas nasehat plus arahan dari seniornya, A. Zarnuji Sodiq pada tahun 1982 setelah lulus dari PGAN Metro A. Jailani muda melanjutkan jenjang pendidikan sarjana mudanya ke IAIN Metro.
Tahun 1985 A. Jailani muda mencoba menguji keberuntungan mendaftar sebagai tenaga pengajar di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, dan dalam proses perjalanannya ia lolos menjadi tenaga pengajar agama Islam dan ditempatkan di SDN Bina Karya Utama Rumbia, Lampung Tengah, mulai sejak 1987.
Disela menjadi pengajar agama Islam di SDN Bina Karya Utama Rumbia, Lampung Tengah A. Jailani muda dan setelah lulus sarjana muda ia melanjutkan pendidikan ke jenjang strata satu ke IAIN Metro hingga lulus 1992.
Sembari menuntut ilmu jenjang strata satu ke IAIN Metro sekaligus mengabdi mengajar di SDN Bina Karya Utama Rumbia, Lampung Tengah, A. Jailani muda melepas masa lajangnya ia menikahi wanita dari 21 Polos, Metro bernama Markamah, pada 23 Februari 1990. Buah hati dunia proses pernikahan, Drs. A. Jailani, MS bersama Markamah, akhirnya lahirlah ; Sayyidin Nurul Khusain Nikmah, Mikrojul Lutfi Nikmah dan Mar’i Nufus An Nikmah.
Peraih Tanda Penghargaan Lencana Darmabakti tahun 2016 dari Kwartir Nasional Gerakan Pramuka ini menyampaikan, selain khidmat dalam dunia pendidikan dirinya berkecimpung lama dalam Gerakan Pramuka sejak mengajar di MTsN Filllial Metro tahun 1983, mulai dari pendamping Jambore Nasional, Pembina Pramuka, Pelatih, Kursus Mahir Dasar, Kursus Mahir Lanjut, Kursus Pelatih Dasar, hingga saat ini aktif di Kwartir Cabang Lampung Tengah, dan lain – lain, halaman 40.
Selain di Gerakan Pramuka, Drs. H. A. Jailani, MS juga berkhidmat dalam ruang lingkup organisasi keagamaan jam’iyyah perkumpulan Nahdaltul Ulama, antaralain; Koordinator LP Ma’arif Rumbia tahun 1989 – 1995, Ketua Ranting NU Bina Karya Utama tahun 1998, Wakil Ketua MWC NU Rumbia tahun 1990, Ketua MWC NU Rumbia tahun 1996-2006, Sekretaris PCNU Lampung Tengah tahun 2001-2006, Wakil Ketua PCNU Lampung Tengah tahun 2006-2011, Ketua PCNU Lampung Tengah tahun 2012-2017, dan saat ini sebagai Katib Jam’iyyah Ahlith Thariqoh Al Mu’tabaroh An Nahdliyyah (Jatman) Idaroh Syu’biyyah Lampung Tengah tahun 2019-2024.
Tepat pada 2 Mei 2018, Drs. H. A. Jailani, MS telah purna bhakti sebagai Aparatur Sipil Negara Kabupaten Lampung Tengah, sekaligus di tahun yang sama bersama istri, Markamah, melaksanakan rukun Islam ke 5 ibadah Haji ke Makkatul Mukarromah dan Madinatul Munawaroh.
Ketua PCNU Kabupaten Lampung Tengah masa khidmat 2012 – 2017 ini menguraikan, hadirnya buku ini adalah untuk mengenang diri dalam perjalanan hidup dikala suka dan duka yang dialami pada masa penderitaan dalam perjuangan untuk menuju kesuksesan hidup didunia hingga menuju dunia keabadian, akhirat.
“Tentang banyak cobaan dan rintangan yang dilalui, tentang sikap yang harus bisa mawas diri, dan cermat, sabar, jujur, tawakkal, rendah diri yang istiqomah, qonaah serta selalu berjiwa besar dan pasrah terhadap qadrat dari Allah SWT,” ujarnya.
“Alhamdulillah dengan rahmat dan ridho-Nya semua ujian hidup yang mesti dihadapi itu bisa dilalui dengan hasil yang sangat menyenangkan dan menggembirakan. Sepenggal kisah dari sisi kehidupanku semoga memberi manfaat dan berkah untuk diriku, keluargaku, dan para pembaca Auto Biografi ini,” tutup mantan Kabag Kesra Kabupaten Lampung Tengah ini.
Hadirnya buku ini setidaknya diharapkan memberikan manfaat dan telaah kesadaran bagi generasi muda untuk terus belajar dimanapun berada, dan mengasah keahlian seluruh sendi – sendi kehidupan, apapun latar belakang sosial pembaca bisa memaksimalkan memberikan ruang manfaat seluas-luasnya kepada seluruh lapisan masyarakat. Selamat membaca. Tabik.
IDENTITAS BUKU :
Judul : Auto Biografi / Riwayat Hidup A. Jailani, MS
Penulis : Drs. H. A. Jailani, MS
Penerbit : Laduny Alifatama, Kota Metro, Lampung.
Tahun Terbit : September, 2021
Tebal : viii + 105 Halaman
PERESENSI : Akhmad Syarief Kurniawan, Penikmat Buku, Peneliti LTN NU
Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung.
Be the first to write a comment.