Diskusi santai yang bertajuk “Dua Minggu Ketertindasan” tunai dilaksanakan selama tiga malam. Meskipun sempat diguyur hujan pada malam ke dua acara tetap berlangsung dengan hikmad. Diskusi itu dihadiri oleh Mahasiswa, berbagai komunitas, seniman, klub nonton dan pengunjung kafe Diwa sendiri.
Malam pertama ketertindasan, 3 April 2021, mengusung sub tema “Riak Protes dalam Puisi” dengan pembicara Erma Dwipuspita Sari(Puisi sebagai perlawanan) dan Ar Rizky Ryan Fadela (WS. Rendra). Di sela dialog juga ada pembacaan puisi.
Malam kedua Ketertindasan, 9 April 2021, tak kalah seru, sub tema yang di usung adalah “Seni Sebagai Medium Perlawanan.” dengan pembicara Novian Pratama (tentang teater), Robby Aslam Amrouzi (tentang seni secara umum) dan juga Nada Bonang (Klub Nonton) yang turut memeriahkan dialog malam itu. Sebelum memulai diskusi ada pemutaran film “Ballad of Blood and Two White Buckets.”
Malam ke tiga Ketertindasan, 10 April 2021, malam terakhir denga mengangkat sub tema “Memberontak dalam Melodi”. Pada malam terakhir acara menghadirkan Febrian Malik Arrozaq (Tentang Reggae), Mike Fena Firdania (Tentang PUNK) dan Selviana (Tentang Tari Kontemporer). Host dalam dialog Ririk dan Rafi, keduanya yang telah mengatur irama saat dialog berlangsung. Selain dialog juga ada jaming musik yang turut memeriahkan acara.
Be the first to write a comment.