Lampung – Selasa, 2 Februari 2021
Saat ini, dunia sedang digegerkan dengan adanya Pandemi Covid 19. Sudah setahun lebih, Virus ini meresahkan manusia bahkan sudah jutaan manusia yang terpapar Virus ini.

Masalah yang dihadapi dalam menuntaskan Virus ini yaitu, kekebalan tubuh manusia itu sendiri. Karena apabila kekebaln tubuh kita kuat, maka risiko terpapar Virus ini pun kecil. Dunia Farmasi tak henti-hentinya untuk menemukan Vaksin Virus Covid 19.

Vaksin Sinovac asal China menjadi jenis yang paling pertama dipakai dalam upaya membasmi COVID-19. Pemerintah pun telah memesan vaksin jenis lain yakni Pfizer dan AstraZeneca yang masih menunggu konfirmasi. Rencananya, pada bulan Februari, Vaksin ini akan mulai masuk ke masyarakat secara luas. Vaksinasi pun telah dilakukan pada sejumlah pejabat pemerintahan, TNI dan Polri, publik figur dan tenaga kesehatan.

Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Prasna Pramita, Sp.PD, K-AI, MARS, FINASIM mengungkapkan, “proses vaksinasi tak memberi kekebalan seumur hidup. Menurutnya, vaksin jenis apapun, tetap memiliki risiko penularan terhadap suatu penyakit namun lebih rendah.” “Karena nggak mungkin bebas dari virus. Kalau vaksin, kekebalan tubuh akan meningkat saja. Tidak bebas dari virus,” tuturnya dalam acara Hidup Sehat di tvOne.

Proses vaksinasi ini diberikan untuk mencegah terjadinya penularan yang semakin luas, mengurangi risiko penularan dengan meningkatkan kekebalan tubuh. Selain itu, vaksin juga berpotensi mencegah timbulnya gejala berat apabila terinfeksi COVID-19.
“Divaksin mencegah supaya tidak kena, kalau kena juga tidak terlalu berat karena kan virusnya dilemahkan, kita tetap harus jaga prokes. Kita lakukan vaksin dua kali nanti,” imbuh dr. Prasna.

Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk menjalani pola hidup sehat, dengan cuci tangan. Disamping itu harus tetap menjagara jarak dan menggunkn masker untuk memutus rantai penularan Covid 19.