Tanggamus – Dzurriyyat KH Fadlil Amin memimpin ziarah dan doa bersama di makam pendiri Nahdatul Ulama (NU) di Bumi Lampung, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Warga Masyarakat Pekon Gunung Kasih, Tanjung Kemala, Pugung, Tanggamus Lampung. 13/04/2024
Abdul Mujib Fadil Amin, putra ketiga KH Fadlil, menjadi panduan dalam tradisi ziarah kubur, mengikuti ajaran Ulama Nahdatul Ulama.
Sebelum memulai tawasul, Abdul Mujib Fadil Amin menekankan agar ziarah tetap berada dalam batas-batas agama, menghindari kesyirikan. Tujuan ziarah adalah untuk mendoakan almarhum dan mengambil pelajaran tentang kehidupan dan kematian.
“Sejarah dan perjalanan almarhum tidak pernah disampaikan kepada siapapun, baik di tingkat lokal maupun nasional. Saya berharap para pengikut dapat memahami alasan di balik ziarah ini, yang merupakan hasil dari petunjuk Allah dan langkah hati para pengurus NU di Lampung,” katanya.
Abdul Mujib Fadil Amin juga menyoroti sifat tulus almarhum dalam menyebarkan ilmu dan menolak untuk diangkat sebagai tokoh, menunjukkan keistimewaan yang layak ditiru. Dia juga mengingatkan agar makam almarhum tidak disalahartikan sebagai objek kesyirikan, dan memberi himbauan kepada pengunjung untuk berkoordinasi guna menghindari kesalahan pemahaman.
Makam pendiri NU Lampung mulai dikunjungi oleh ziarah dari dalam dan luar daerah setelah diresmikan dengan prasasti pada tahun sebelumnya oleh pengurus wilayah Lampung, Dr. H. Puji Raharjo, S.Ag, S.S, M.Hum.
Meskipun belum banyak yang mengetahuinya, beberapa kaum Nahdiyin bahkan merasa terkejut dengan penetapan prasasti tersebut. Prasasti tersebut diresmikan dalam acara yang dihadiri oleh Cucu Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari dan KH. Fahmi Amrullah Hadziik, atau yang lebih dikenal sebagai Gus Fahmi, pengasuh pondok pesantren putri Tebuireng Jombang, pada 03 Desember 2023 lalu.( A.Gani )
Be the first to write a comment.