SABURAINEWS.ID, LAMPUNG TENGAH – Secara berkala Tenaga Pendamping Profesional (TPP) Kemendesa PDT RI bersama Kader Pembangunan Manusia (KPM) melakukan pemantauan data konvergensi stunting pada kampung masing – masing.
Hal tersebut disampaikan Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) Provinsi Lampung, Mashuri, S.P pada pembukaan agenda In Service Training (IST) input data stunting pada dashboard website eHDW, di Balai Kampung Bangunrejo, Kecamatan Bangunrejo, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, Selasa (11/11/2025) pagi.
“Ada 5 (lima) dari 7 (tujuh) data yang perlu pada dashboard website eHDW, dan dilakukan pemantauan oleh TPP Kemendesa PDT RI, secara berjenjang mulai Pendamping Lokal Desa dan Pendamping Desa di desa/kampung; pertama, konvergensi desa bersumber dari village scorecard desa. Kedua, rembuk stunting. Ketiga, alokasi dana desa berbasis anggaran terkait responsif stunting. Keempat, rapat evaluasi, dan kelima, pendampingan keluarga resiko stunting,” imbuhnya.
Alumnus Universitas Lampung ini menambahkan, dan 2 (dua) data lainnya diluar aplikasi eHDW, yakni pemberdayaan kader desa baik Kader Pembangunan Manusia (KPM), kader Posyandu sudah dilatih menggunakan modul terpadu dan kampung memiliki posyandu aktif.
Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) Kabupaten Lampung Tengah, Atun Hermawati, S.P dalam pemaparan materi In Service Training (IST) input data stunting pada dashboard website eHDW menyampaikan bahwa, agenda ini lebih fokus pada tata cara pengisian data stunting di aplikasi e-HDW optimalisasi.
“Oleh karena itu, TPP Kemendesa PDT RI secara berjenjang mulai Pendamping Lokal Desa dan Pendamping Desa bisa melakukan praktik pengisian langsung data stunting di aplikasi e-HDW, baik melalui akun admin desa maupun akun KPM serta monitoring/pemantauan data stunting melalui akun admin kecamatan dan admin desa,” imbuhnya.
Alumnus Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Jawa Tengah ini melanjutkan, agenda fasilitasi konvergensi percepatan penurunan stunting di kampung dampingan masing – masing ini selaras dengan upaya pencapaian SDGs Desa pada nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 11.
“Kelompok sasaran monitoring/pemantauan data stunting di kampung /desa antaralain; remaja putri umur 10-24 tahun, calon pengantin (catin), ibu hamil dan nifas, anak umur 0 – 59 bulan, dan keluarga beresiko stunting,” tutupnya.
Agenda In Service Training (IST) input data stunting pada dashboard website eHDW dibagi tiga zona; barat, tengah, dan timur, dan dihadiri Pendamping Lokal Desa dan Pendamping Desa se Lampung Tengah, TAPM Kabupaten Lampung Tengah, dan TAPM Provinsi Lampung, dan Kepala Kampung Bangunrejo, Kecamatan Bangunrejo.
(Akhmad Syarief Kurniawan)








Be the first to write a comment.