Metro – FORSSA didirikan oleh Suhairi, Bambang Suhada, Imam Mustofa, Hadri Abunawar, Muhamad Irpan Nurhab, Hasanuddin Muhammad, Agus Alimuddin, Muhammad Faizal, yang juga menjadi dewan komisaris. Para pendiri terdiri dari akademisi IAIN Metro, Universitas Muhammadiyah Metro, Universitas Islam Negeri Bandar Lampung dan pemerhati politik alumni UNILA.

FORSSA telah memiliki legalitas Badan Hukum Perseroan Terbatas (PT), serta telah bergabung dengan Asosiasi Lembaga Survei dan Hitung Cepat Indonesia (ALSHCI) No. Reg. C.022.2022, ucapnya.

Suhairi, sebagai pendiri sekaligus Peneliti dan Komisaris PT. FORSSA mengatakan.

“Kehadiran FORSSA menjadikan lembaga yang independen, objektif dan terukur sesuai kaidah-kaidah ilmiah dalam melakukan survei, riset , sehingga dapat dipastikan transparan dan akuntabel,” ucapnya.

FORSSA telah melakukan survei di akhir tahun 2022 yang sebelumnya telah dipublikasikan pada bulan April 2023. Menjelang Pilkada tahun 2024, FORSSA berencana akan melakukan survei kembali. Sebelum melakukan survei terbaru, kita bisa mencermati hasil survei sebelumnya tentang kinerja pembangunan kota Metro, Calon Walikota Metro dan Calon Gubernur Lampung.

Muhammad Irpan Nurhab, pendiri sekaligus Peneliti dan Komisaris PT. FORSSA menambahkan.

“FORSSA menggunakan pemilihan sampel dengan metode Stratified Random Sampling (SRS). Teknik SRS ini menggunakan sampel sebanyak 420 responden denga Margin of Error (MoE) survei -+5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan probability sampling,” pungkasnya.

*Persepsi Warga Kota Metro Terhadap Kinerja Pemvangunan Kota Metro

Hasil persepsi warga Kota Metro terkait kinerja pembangunan Kota Metro. Hasilnya, warga Kota Metro puas dengan kinerja pembangunan sebesar 29,30 persen, sedangkan cukup puas sebesar 34,30 persen. Lalu, tidak puas sebesar 29,60 persen, dan tidak tahu kinerja pembangunan sebesar 6,80 persen,”

*Persepsi Warga Kota Metro Terhadap Pilihan Calon Walikota Metro

FORSSA memaparkan hasil persepsi warga Kota Metro terhadap pilihan calon walikota Metro. Hasilnya, Wahdi Siradjudin menempati posisi pertama dengan perolehan suara 35,6 persen dari total sampel.

Urutan kedua, Anna Morinda memperoleh suara sebesar 15,4 persen. Ketiga, Qomaru Zaman dengan capaian 8,60 persen, disusul Tondi M. Gaddafi Nasution dengan perolehan suara sebesar 5,50 persen.

Di luar itu, calon walikota Metro mendapat suara yang tidak terlalu banyak, rentang 0,20 persen sampai dengan 2,10 persen.

Menurut Suhairi, setiap calon walikota Metro masih memiliki peluang yang sama untuk menaikkan dukungan terhadap dirinya, karena masih ada 28,90 persen yang belum menentukan pilihan.

Terlebih lagi, muncul nama-nama baru seperti Bambang Imam Santoso, Darsono, Ahmad Khuseini, Prof. Siti Nurjanah, Prof. Marzuki, Rudi Hartono, Wahid Asngari. Oleh karena itu, setiap calon harus tetap berusaha menunjukkan peforma terbaiknya untuk mencuri hati pemilih di Kota Metro. Track record, kapasitas, kinerja (terutama petahana) akan dicermati dan dinilai oleh masyarakat dalam menentukan pilihannya.(*/Bust)