SABURAINEWS.ID, LAMPUNG SELATAN – Saat ini kita hidup dalam era digital, di mana teknologi, informasi, dan komunikasi telah mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan. Dalam era digital, informasi dapat diakses dengan cepat dan mudah, yang memungkinkan setiap orang untuk memanfaatkannya, mengeksplorasi minat, dan memperoleh pengetahuan baru.
Akses yang makin mudah dalam menggunakan internet dan peningkatan penggunaan perangkat elektronik, telah mengubah cara kita berkomunikasi, berinteraksi, belajar dan bekerja.

Hal tersebut disampaikan Kepala Biro NU Online Lampung, Ila Fadilasari, M.H, dalam agenda diskusi Literasi Digital dengan mengusung tema besar : Penguatan Literasi Digital Bagi Komunitas Masyarakat, di aula Pondok Pesantren Daarul Ma’arif, Desa Banjar Negeri, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Selasa, (5/3/2024) pagi.

Penulis buku Sejarah NU Lampung ini melanjutkan, Meski begitu, literasi digital belum menjangkau semua kalangan. Karena itu sangat penting mempromosikan literasi digital dan semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan digital.

“Mensosialisasikan keterampilan literasi digital meliputi pengetahuan tentang bagaimana mendapatkan informasi yang terpercaya, menghindari penyebaran informasi palsu (hoaks), dan melindungi diri dari penipuan online,” ujarnya.

Pembicara berikutnya, Dosen FISIP Unila, Imam Mahmud, M.Sos, dalam berselancar era literasi digital ini bisa memunculkan peluang usaha, seperti memunculkan Google Maps sebagai sarana bisnis dan promosi usaha yang penting dengan didukung dua hal, yakni; pertama, pemaksimalan. judul adalah kata kunci utama membuat ulasan dengan kata kunci yang bagus bintang untuk ulasan lebih bagus 4/5 dengan ulasan beragam berkunjung langsung pada toko yang bersangkutan. Kedua, proses pembuatan, bikin menggunakan gmail siapkan nomor telphone google maps di HP atau PC buat toko/alamat tempat dan alur pelayanannya.

Pembicara berikutnya, Budayawan Lampung sekaligus jurnalis senior Lampung, Zulkarnain Zubairi, S.Sos, ia menyampaikan, di era digital ini ada Empat pilar literasi digital yang harus kita ketahui, yakni pertama, digital skills (kecakapan digital), fokus pada pengetahuan dasar mengenai lanskap digital, yakni internet dan dunia maya.

Udo Z Karzi, sapaan akrabnya sehari-hari melanjutkan, Kedua, digital culture (budaya digital), fokus pada pengetahuan dasar akan nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai landasan kecakapan digital dalam kehidupan berbudaya, berbangsa, dan bernegara.

Peraih Penghargaan Kamaroeddin 2014 dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Lampung ini melanjutkan, Ketiga, digital ethics (etika digital), fokus kepada etika berinternet (netiquette). Dan keempat, digital safety (keamanan digital), fokus pada pengetahuan dasar mengenai proteksi identitas digital dan data pribadi di platform digital. Empat pilar literasi digital ini memungkinkan kehidupan digital kita akan menjadi lebih baik dan lebih beradab (civilized).

Agenda diskusi Literasi Digital ini diselenggarakan oleh Kominfo RI bekerjasama dengan LTN NU. Dihadiri oleh ; jajaran pengurus MWC NU Natar, pengasuh Pondok Pesantren Daarul Ma’arif, Desa Banjar Negeri, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, sekaligus pengurus Idaroh Wustho Jam’iyyah Ahlit Thoriqoh Al Mu’tabaroh An Nahdliyyah (Jatman) Propinsi Lampung, Habib Assadullah Assegaf, Muslimat NU, IPNU, IPPNU, dan lain-lain.
(Akhmad Syarief Kurniawan)