Kota Metro – (9/4/2022) Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Metro, Provinsi Lampung, akan turunkan massa menolak kebijakan pemerintah yang membuat masyarakat tersiksa. Tolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), tolak kenaikan harga bahan pokok, sampai tolak kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
“Saya rasa melihat kondisi hari ini, sudah sangat kongkrit untuk mahasiswa turun kejalan”, terang Amanda Wijaya, Ketua PC PMII Kota Metro, Jum’at (8/4/2022) siang.
Keterpurukan ekonomi masyarakat akibat Pandemi Covid-19 belum terselesaikan. Pimpinan PC PMII Kota Metro, Amanda Wijaya menganggap Pemerintah seharusnya dapat membuat kebijakan pro-rakyat untuk membuat kebijakan yang dapat memulihkan perekonomian nasional.
“Dalam Kondisi Seperti ini Pandemi Covid 19 bukanya pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan yang pas malah membuat kebijakan yang imbasnya tidak berpihak kepada rakyat,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Amanda Wijaya memandang masuk bulan April akan jauh lebih baik dari pada sebelumnya, tetapi nyatanya makin diperparah dengan kenaikan harga di berbagai sektor yang terus bermunculan.
“Pada awal bulan April sendiri kita di sambut dengan Kenaikan BBM yang sebelumnya 9.600 menjadi 12.750, Kenaikan Harga Bahan Pokok, Kenaikan PPN 10% Menjadi 11%,” tambahnya.
Amanda Wijaya juga menyoroti akan kegagalan pemerintahan dalam prinsip Good Governance.
“Melihat kondisi seperti ini artinya suatu kegagalan bagi Pemerintah dalam melihat realitas sosial yang ada,” tegasnya.
Seruan menolak kenaikan BBM, Menolak kenaikan harga bahan pokok dan menolak kenaikan PPN sudah dilontarkannya melalui media sosial. Ia juga akan turun bersama mahasiswa yang tergabung di PC PMII Kota Metro untuk aksi turun ke jalan baik di daerah maupun di pusat nantinya.
“Disini saya Amanda Wijaya Ketua Umum Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Kota Metro Menolak Kenaikan BBM, Menolak Kenaikan Harga Bahan Pokok, menolak kenaikan PPN dan menolak perpanjangan masa jabatan Presiden Republik Indonesia” Pungkasnya.
(Akhmad Syarief Kurniawan)
Be the first to write a comment.