(Lampung, 8 Maret 2021) – VP CSR &
SMEPP PT Pertamina (Persero) melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program konservasi kupu-kupu Taman Gita Persada, Kamis (04/03). PT Pertamina (Persero) bersinergi dengan Taman Kupu-Kupu Gita Persada melaksanakan program konservasi kupu-kupu, terutama kupu-kupu lokal Sumatera.

Taman kupu-kupu ini diinisiasi oleh Ibu Herawati Soekardi pada tahun 1997 atas rasa penasaran beliau tentang bentuk yang asli dan benar dari kupu-kupu, dan ternyata beliau menemukan bahwa kupu-kupu memiliki karakteristik yang unik dimana satu jenis kupu-kupu hanya akan makan dari satu jenis pohon saja. Sehingga Ibu Herawati akhirnya membuka penangkaran kupu-kupu lokal Sumatera, dimana ada 2 jenis kupu-kupu langka yang dilindungi yaitu Troides helena dan Troides amphyrsus terdapat didalamnya.

Keberadaan kupu-kupu yang sudah sangat jarang ditemui di perkotaan sesungguhnya adalah hal yang sangat penting, karena keberadaan kupu-kupu dapat menjadi indikator bersihnya udara. Semakin banyak ruang hijau dan kupu-kupu yang berada disekitarnya menandakan daerah tersebut memiliki tingkat udara bersih yang tinggi.

VP CSR & SMEPP PT Pertamina (Persero) Arya Dwi Paramita menyampaikan, pusat konservasi kupu-kupu taman Gita Persada ini diharapkan dapat menjadi laboratorium sosial dan edu wisata yang menjadi tujuan utama bagi setiap mahasiswa, instansi, ataupun orang awam yang ingin mempelajari atau mengerti tentang seluk beluk kupu-kupu, sekaligus mampu menjadi tujuan wisata yang mampu membantu perekonomian warga sekitarnya melalui pemberdayaan masyarakat.

Dalam tahun keempatnya ini, sebanyak 191 spesies kupu-kupu lokal Sumatera telah berhasil dikonservasi oleh Taman Kupu-Kupu Gita Persada. Sepanjang perjalanannya, bahkan Taman Kupu-Kupu Gita Persada ini telah berhasil memberdayakan perambah hutan menjadi pembibit tanaman, seperti yang telah disampaikan oleh Deden sebagai mantan perambah hutan. “Dengan adanya program ini, pekerjaan yang saya lakukan menjadi lebih ramah lingkungan dan ikut berpartisipasi dalam kelestarian lingkungan, ilmu yang saya dapatkan pun lebih beragam,” ujar Deden.

Exit Strategy dari taman kupu-kupu ini selain untuk melestarikan kupu-kupu lokal Sumatera juga bertujuan agar pusat konservasi ini menjadi pusat konservasi dan edukasi terbesar di Sumatera, yang berkaitan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) atau Target Pembangunan Berkelanjutan (TPB), program ini sangat berkontribusi secara nyata terhadap pencapaian TPB 15 yaitu menjaga ekosistem darat.

Dengan adanya program ini, spesies kupu-kupu yang terancam punah berhasil dikembangbiakkan secara alami, sehingga kelestariannya terjaga yang artinya juga ikut berkontribusi dalam menjaga ekosistem darat. Selain itu, program ini berkontribusi untuk penciptaan lapangan pekerjaan dan penghematan pengeluaran (TPB 8) karena pusat konservasi menggunakan tenaga para perambah hutan untuk melakukan pembibitan tanaman yang digunakan sebagai sumber pengundang dan makanan kupu-kupu.

Sesuai juga dengan komitmen Pertamina yang akan selalu ikut menjaga dan melestarikan lingkungan serta berkontribusi terhadap penciptaan udara bersih, hal ini juga sejalan dengan program Langit Biru Pertamina yang akan dilaksanakan mulai 14 Maret 2021 di Kota Bandar Lampung.

Program Langit Biru ini, adalah program dimana para pengguna kendaraan yang memakai bahan bakar premium dapat beralih menggunakan pertalite dengan harga setara premium, mengingat pembakaran pertalite lebih sempurna sehingga lebih ramah lingkungan.

Mari kita dukung Program Langit Biru ini dengan beralih menggunakan bahan bakar berkualitas dan ramah lingkungan.