Tanggamus, 25 Agustus 2025 — Kelompok 32 KKL-PPM Universitas Malahayati melaksanakan program inovasi pangan sehat di Pekon Dadisari, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus, dengan membuat makanan tambahan berupa puding dan bakso berbahan dasar daun kelor. Program ini ditujukan sebagai langkah pencegahan stunting sekaligus pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan pangan lokal.

Ketua Kelompok KKL, Juli Firmanto, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja yang berfokus pada pemanfaatan bahan pangan lokal yang bergizi tinggi. “Daun kelor memiliki kandungan gizi yang luar biasa. Kami ingin mengajak masyarakat untuk mengolahnya menjadi makanan tambahan yang disukai anak-anak, sehingga bisa membantu mencegah stunting sejak dini,” ujarnya.

Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah:
1. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang untuk tumbuh kembang anak.
2. Memberdayakan ibu-ibu agar mampu mengolah bahan lokal bergizi secara mandiri.
3. Mencegah stunting sejak dini, khususnya pada anak-anak dan balita yang berada dalam masa pertumbuhan emas (golden age).

Selain praktik langsung pembuatan puding dan bakso daun kelor, mahasiswa juga memberikan penyuluhan tentang manfaat gizi kelor dan cara pengolahannya agar dapat diterapkan sehari-hari. Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari warga, terutama kalangan ibu-ibu, yang menilai inovasi ini praktis, sehat, dan mudah diaplikasikan di rumah.

Melalui program ini, Kelompok 32 KKL-PPM Universitas Malahayati berharap masyarakat Pekon Dadisari dapat terus memanfaatkan potensi pangan lokal sebagai upaya berkelanjutan dalam meningkatkan kesehatan anak-anak dan mencegah stunting.